lovely picture

Saturday, August 31, 2013

Self Talk

"Conversation enriches understanding, but solitude is the school of genius."-A Beautiful Mind (a biography of Mathematician and Economic Noble Laurette John Nash)

Thank you all for being very kind friends. Unfortunately, I am accustomed with loneliness. I am accustomed at figuring out things all by my self. Even if I am not a genius, I sometimes feel being alone is better.

Alhamdulillaah, sampai di rumah dengan selamat. Great Journey. Gunungpati, I wont forget you. You were a power, you were a great dream of a 15 year old girl. Thanks, Pasiad and Semesta for teaching me on how to dream high.

"Even the stars, they burn. Some even fall to the earth. We've got a lot to learn. God knows we're worth it. No, I wont give up." - I Won't Give Up ( a song sung by Jason Mraz)

Yaa, its 6 years, I still remember how much I want to go there. Gunungpati where Semesta is such a dream place. I passed the test miraculously. I was a finalist of Pasiad which I know I wasnt really Math olympiad student (but used to be the one of among the rare Physics girls in the olym team). Anyway, I did. I wasnt lucky enough to be one of the students there. But you know what, Mr. Haris, I won;t die because of failing my dream. At least I show you my best. And I am gonna show you that I can do my best. :)

PS: i love the song i wont give up. lol i think if I duet with Jason Mraz in my mezo-soprano it woul be really cool (just dreaming) lol indeed it would be a nice combination of his lead vocal and mine-the second voice (backing vocal). i'm not so serious.

Thursday, August 29, 2013

DREAM ^^

Sebelum lulus saya punya mimpi yg belum terwujud. Saya ingin sekali belajar banyak dan sungguh-sungguh dalam melakukan penelitian. Sedihnya jika menjadi bagian dari keluarga KirPad dan SEF yang sangat menjunjung tinggi nilai-nilai ilmiah dan intelektualitas dalam pemikiran, akan tetapi saya sendiri tak memiliki karya. Jangan sampai. Biarpun saya sedikit sedih ketika menjadi maba dan staf tahun pertama yang berharap bisa banyak mengolah keterampilan menulis ilmiah.. Eh, ya syukur sih dpt amanah ngurus buletin itu tapi sebenarnya saya ingin belajar bukan ujug-ujug jadi editor.. Sayang kan hasilnya kurang maksimal hanya karena editornya kurang profesional. Tapi saya bersyukur kekecewaan itu sedikit terobati karena dengan menjadi pj dan editor buletin itu saya jadi belajar ala learning by doing. Tentu saja saya berterima kasih kepada mas Ade yang waktu itu meskipun sudah sibuk dengan amanah ketua tapi tetap menyempatkan memantau buletin ini dengan tutorial singkat. Selain itu, saya juga berterima kasih sama Dr. Victor, dosen killer di mata siswa kelas ASEAN Economic Studies yang dengan profesionalismenya telah mengajarkan kami menulis thesis sederhana, mengonsultasikan pemikiran kami, dan melatih kami mempresentasikan hasil pemikiran di hadapan kelas. Beginilah kehidupan mahasiswa semestinya.. Saya kangen kelas itu seberat apapun rasanya waktu itu.

1. Research Scholarship
http://students.anu.edu.au/scholarships/summ-rsh.php

2. Paper Competition
http://festivalilmiah.uns.ac.id

3. Business Plan/Business Model Competition
https://sites.google.com/site/mekongchallenge/Home

4. Menulis fiksi lagi. Hmm jadi tulisan th. 2011 sudah disunting di th.2013. Payah sekali menemukan mood menulis fiksi.. Bismillah, semoga Rendezvouz part 2 segera menyusul.. Anyway, sebenarnya saya bingung. Buat apa saya nulis begini? Mau buat apa? Toh cuma menuh2in memori komputer? Dan saya seperti kehilangan nyali untuk mengirim lagi. Terakhir kirim karya ya pas lomba cerpen WR tapi blm beruntung. Habis itu bahkan setahun lupa nulis fiksi. Hmmm ya sudahlah, nikmati saja. :)

Thursday, August 22, 2013

Antara Bumi dan Bintang


"Aku ingin menjadi bintang-gemintang," katanya dengan mata berbinar. Jari mungilnya menunjuk ke arah kerlipan di antara langit malam yang membentang.
"Kau, ingin menjadi apakah dirimu jika kau boleh memilih apapun?" pertanyaannya kembali membuyarkan lamunanku.
"Aku... Emmm.. Aku ingin menjadi bumi saja," kataku tanpa ekspresi.
"Bumi? Kenapa? Kupikir kau ingin menjadi bulan yang seterang purnama itu," katanya dengan raut muka penuh rasa ingin tahu.
"Tadi kau bilang aku bebas memilih, jadi aku pilih bumi. Tidak ada yang salah, kan? Kau sendiri, kenapa ingin jadi bintang?"
"Oh iya, benar. Aku ingin menjadi bintang karena bintang bersinar dengan sinarnya sendiri. Dengan sinarnya itu dia membuat yang lain bercahaya. Planet-planet pun tampak bercahaya karena mereka memantulkan sinar bintang. Rembulan itu tak kan tampak bercahaya tanpa sinar bintang. Langit malam pun berubah menjadi lukisan yang menawan karenya. Siapapun yang melihat kerlip bintang akan merasakan indahnya. Sekecil apapun ia tampak di mata, dia akan selalu indah bercahaya."
Aku mengangguk dan meresapi pemandangan di hadapanku. Benar sekali perkataannya.
"Kalau begitu, tahukah kamu kenapa aku ingin menjadi bumi?"
"Mana aku tahu, kau kan bebas memilih. Hmm, apa alasannya?"
"Karena bumilah yang membuat kita berpijak, mengajari kita bagaimana menjadi bijak. Kita bisa menatap langit yang sama meski di manapun kita berada. Dan di bumi kita bisa menatap keindahan bintang-bintang. Menggantungkan impian setinggi bintang-bintang itu. Untuk selalu berharap suatu saat meraihnya."

ea ea ea.. 
 #absurd #random 

Wednesday, August 21, 2013

Random-Have We All Changed?

Entahlah. Tiba-tiba saja merasakan perubahan-perubahan yang sangat besar. 

Buat Raisa dan Eyang,
 
Kemarin Senin pagi mengantar seorang sobat yang akan ke Jepang. Sampaikan salamku untuk negeri sakura! Kami berdua. Entahlah. Dua manusia bergolongan A yang punya obsesi dan impian yg sama. Dan kami akan berjuang untuk menggapainya.. Makasih banyak atas cambukan semangatmu di stasiun kemarin. Makasih banyak atas semuanya dan segalanya yang kita bagi bersama. 

Mungkin kadang ada cemburu di antara kita. Cemburu karena kita sama-sama punya mimpi. Dulu, aku iri sekali jadi jurnalis sepertimu. Tapi aku bahagia. Karena kau salah satu yang paling mengerti obsesiku ini. Dan kau sagat paham dan menyemangatiku. Ketika ya aku bingung dengan tumpukan memori komputer yang hanya disesaki oleh tulisan-tulisan nggak jelas itu. Dan kau, bersedia memuat beberapa puisi usang itu dalam majalah sekolah. Aku terharu.

Akhirnya aku menjadi jurnalis, meski hanya sebentar, sangat sebentar. Aku sekarang tahu getirnya seorang jurnalis. Bahkan ketika aku nekad mendaftar jurnalis di Wa-Hi. Dan terjun dengan tim yang baru kukenal sebagi orang asing. Aku paham bahkan grammar ku pun sangat berantakan. Saat aku kembali meniatkan untuk memasuki dunia menulis itu lagi... Orang tuaku hanya memberiku pilihan antara A dan B. Mskipun aku sudah bermimpi menjadi bagian A sejak SD, akhirnya aku melepasnya. Tidak tahu demi apa. Padahal tinggal selangkah lagi. Hanya selangkah. Hanya wawancara. Tapi aku menimang2 surat keputusan kedua orang yang paling aku hormati. Dan keputusannya adalah aku tidak bisa mengambil keduanya. Maka aku relakan untuk melepas impian A. Sejak itulah aku merasa aku lebih menikmati kebebasan. Menulis bebas. Amatir memang karena aku menulis jika aku ingin menulis.

Aku akan merindukanmu. Ya mungkin terdengar dramatis. Sampai kau kembali ke tanah air lagi maka aku bisa merasakan semangat yg sama itu. semoga perjalananmu selalu dalam lindungan-Nya. Aamiin. Sampai kita punya kehidupan masing-masing kelak, berjanjilah kita akan berbagi kisah tentang impian yang kita raih dengan indah. Kebahagiaan.

 Hari ini sebelum pulang aku sempatkan menjenguk eyang. Eyang ini bisa dibilang pengasuhku selama SMA. Nggak ada hubungan drh sama sekali. Eyang Hajah Roekijati yang sangat perfectionist. Ketika memintaku menulis namanya di amplop, beliau seperti mengajari anak pra TK menulis pertama kali -_- Dia akan berpatroli hingga ke lantai atas untuk memastikan bahwa anak2 asuhnya baik2 pulang sesuai jadwal, merapikan, dan membersihkan semuanya. Dan aku adalah anak sma polos yang sejak pertama dititipkan padanya sangat ketakutan pada nada bicara dan raut kejam itu. Haha. Tapi itu dulu... Ketika eyang masih sangat sehat dan bisa melakukan apa saja. Kini sudah lebih dari 4 tahun mengenal sosok eyang. Sosok single fighter yang sangat tegar di usia senjanya. Menghabiskan kesepiannya dengan nasionalisme yang melebihi nanak-anak muda jaman ini. Dengan cita2nya mencerdaskan bangsa, beliau mau mengasuh saya. Dan saya saat itu adalah anak sma kelas1, satu-satunya anak sma yang akhirnay beliau ijinkan menjadi anak asuhnya. Awalnya sama sekali beliau menolak anak sma. Katanya anak sma itu terlalu berisik dan sukanya main2 dan sulit dikontrol. Aku terdiam, gugup dan takut menatap eyang. Takuuuut sekali kalo beliau udah berpatroli. Hal cacat sedikit saja pasti kena marah.. Tapi aku tahu kok maksud hati eyang yang sebenarnya sayang sama anak2 asuhnya..

Dan setahun ini eyang sudah tidak bisa seperti dulu. Tubuhnya lemah. Kedua kakinya sudah tidak kuat utk berjalan. Mengingatku pun sudah tak bisa lagi. Aku butuh dua tahun untuk mengenal beliau dan memahami sisi-sisi lain darinya sbg seorang istri dan ibu yang begitu kesepian di usia senjanya. Dan aku tahu kadang eyang hanya bth seorang pendengar. Meskipun aku bukan pedengarnya yg baik tapi aku mersasakan perubahan itu. Alhamduli;lllah dari anak yang sangat diam dan kurang sabar, sudah bs cukup paham dan cukup bisa sabar dg eyang. Ketika pengasuh eyang curcol tentang betapa rempongnya ngurusin eyang aku bisa paham dan rileks menghadapi eyang. Alhamdulillah meski eyang sdh tak mengenal siapa aku, tapi eyang tampak senang ada yg berkunjung. Semoga eyang baik-baik selalu. Peluk sayang buat eyang.


Sunday, August 11, 2013

Take Me There

Can anybody take me there? Please.. Why Jakarta :"( See, I will be there!
http://atamerica.or.id/events/1100/iLearnamerica-Financial-Concepts-for-Entrepreneurs


Vignette-Serial Momo :D

Keterangan: ini gambar pake cat poster warna coklat plus putih dicombine jadi creamy gitu. iseng aja pas ramadhan kemarin sering denger kokok ayam tapi aneh.. jebul tetangga baru punya ayam ketawa hahaha. makanya kokoknya kaya orang ketawa keselek gitu.. seharian ya gitu terus itu ayam gilak. pas sahur malah tidur hadeh -.-

So, here's a vignette children story of Momo :D Enjoy semacam serial Momo!

It's A Beautiful Life, Momo!

"It's a beautiful life, ooooh ooooh oohhoooo.. It's a beautiful life..."

Momo adalah anak bungsu dari dua bersaudara. Mimi kakaknya hanya dua tahun lebih tua. Mereka berdua sering dianggap kembar dan diperlakukan begitu. Plusnya lagi, mereka emang sedari kecil selalu dibelikan barang2 entah pakaian, mainan, apapun yang emang harus sama dan kembar. Kalo nggak, mama papa nggak mau tanggung kalo ada yang nangis ngambek gara-gara masalah sepele.

Papa dan mama itu sibuk banget. Buat Momo dunia ini terlalu menyenangkan untuk diisi dengan kata "kerja". Momo juga bingung kenapa para orang tua itu kudu bekerja. Perasaan juga beberapa orang tua nggak bekerja. Buktinya, temen2 di TK Momo banyak yang ditungguin mamanya dari pagi ampe pulang sekolah. Bahkan, ada yang ditungguin di dlm kelas di sampingnya pake banget. Otherwise, itu anak kagak mau sekolah. Hah ada-ada aja ya, batin Momo yang selalu bingung karena perasaan dia sellau sekolah sendiri. Benar2 dunia anak2 itu aneh. Dunia orang tua juga lebih aneh. Memangnya hidup itu buat bekerja aja ya? Bukannya buat main-main, nonton TV, baca Bobo, jalan-jalan, sepedaan, berburu di sawah, atau ya iseng2 n seneng2 aja (eh iya masih banyak sawah lho dekat rumah Momo).

Momo Juaranya Bobok
Lomba pawai itu acara gedhe tahunan di TK Momo. Selain pawai anak-anak yang dilombakan, ada banyak lagi lomba kaya lomba nyanyi, gerak lagu, dan nari. 

Hari ini hari Minggu. Rasanya males banget ya Momo berangkat sekolah. Pingin banget males2an di rumah. Nonton serial TV anak-anak yang setiap Minggu tayang itu. Tapi tapi karena ini hari istimewa di mana smua anak TK bakal jadi cantik-cantik dan cakep-cakep dengan dandanan dan aksesoris beraneka. terpaksa deh Momo mandi pagi dan bersiap2. Apalagi mama bilang kak Mimi yang bakal nemenin Momo selama pawai itu. Oke deh, semangat banget jadinya.

Sampai TK, teman2 udah pada ngumpul. Momo dan Mimi yang terakhir dirias. Pake bando warna warni gitu. Lucu-lucu pokoknya. Akhirnya semua anak berbaris rapi. Satu per satu anak dinaikkan ke atas mobil dengan bak terbuka. Anak-anak biasa menyebutnya 'mobil trontong' (idk how to spell it lol). Jadi pawainya ga jalan kaki hehe tapi naik mobil dan bawa bendera2an dari kertas.

Baru setengah putaran si Momo udah ngantuuk. Entah dia yang ga tahan ama panas apa emang dia yang kalo kena angin jalan langsung kena mantra tidur. Akhirnya setengah perjalanan pawai dia habiskan dengan bobok di atas mobil terbuka itu. Pada saat panas sedang terik2nya, anak2 lainnya sdang teriak2 plus nyanyi yel2 dengan tampang melas karena kecapekan. Ini anak, Momo malah enak2an bobok. Sambil merem2 ayam si Momo ikutan nyanyi, "Di sini senang di sana senang...."

Wah Momo emang pantes seneng karena pawai yang dia tinggal bobok akhirnya juara 1. Ya, mungkin, memang sebaiknya si Momo bobok aja selama pawai biar jadi juara 1.

Momo Masuk Sekolah
Ya ampuun ini yang ditunggu-tunggu banget sama Momo. Jadi anak sekolah beneran! Habisnya, jadi anak TK itu mbosenin juga. Apalagi dua tahun mainannya ya pastel, krayon, majalah wajib anak Tk yaitu Tiki, plastisin, mana TK nya kecil mainan juga cuma itu2 aja.. Bayangin TK Momo itu cuma satu ruangan kelas lho! Berasa bosen banget ya? Mau main juga susah..

Oya, si Momo ini TK nol kecil satu tahun, TK nol besar satu tahun, dan sebelumnya dia udah masuk TK. Pas Mimi udah TK, si Momo suka ngikut ke sekolah. Makanya ya gimana nggak bosen jadi anak TK.

Akhirnya Momo jadi anak kelas 1 SD. Dia masuk di 1B yang nota bene kelasnya anak-anak nakal ya setidaknya levelnya di bawah kelas A. Berati Momo anak nakal dong ya? Anak nakal mana nyadar dia anak nakal apa bukan. Haha. 

Anyway, si Momo ini punya temen deket namanya Nana. Mereka kompak lah yaa.. Nyatanya pas naik kelas 2, mereka sama2 dipindahkan ke kelas 2A. Sayangnya temen deket yg satunya, si Rere, nggak jadi ikut pindah ke kelas A. Kayanya dia terlanjur cinta ama kelas B. Ya kalii yaa... Wah, berarti Momo naik level kali ya? Atau jangan2 emang murid kelas A kurang siswa? Haha.

(to be continued-which depends on my good mood)


Vignette... Vignette itu kalo dalam seni rupa gambar yg ada di pojok/sudut2 gitu.. Biasanya di mading juga ada buat ngisi space dan mempercantik mading. I just realized that vignette is also part of literature when I was in my favorite  American Lit. with Ms Dohe. She told us to write a vignette. It's pretty much very short stories usually had twisting part on it. I thought it's similar with anecdote. But its not always funny. Jadi sekumpulan cerita-cerita pendek yang berangkai dan memiliki sequence of time biasanya sequence nya bisa tahunan misalnya cuplikan story di tahun 2000, 2005, 2010, dst. 



Here I'm writing kind of vignette just for fun. This is inspired by Sherman Alexie, he's an American Indian author and poet that I met during his lecture in Whitman College couple years ago. He's cool and extraordinary for he's a native American which most people would underestimate him. The way he wrote a humorous autobiography was too funny. Also, I just finished reading about Imran Ahmad "Muslim di Negeri Jams Bond". He's a Paki (Pakistani) who grew up in London and his life story taught me alot on his self determination. How he determined to be a foreigner, a muslim, yet very high class like very high-Britons (British) thru his amazing accent, intelligent, and appearance. I found values thru the writing though the cover is kind of silly and also some vulgare  languages used in it. His picture representing imran Ahmad and James Bond would give me an impression of 'alay'. Well, it's worth reading as I got the book as a present. Yeah, I have no idea who would give that book, I think God did know I need one for my holiday. And here it is, during the break fasting with SEF family I got it. I wrapped my ehite teddy bear with a cute lovely art paper as my own gift. I had nothing left as precious to be a gift. And this is my personal thing that I bought back in the US. I think I have no reason to keep my own shopping so I decided to gave it away. Luckily, it was a girl who got my present. Well, everyone was pretty surprised with that little teddy bear. Salah ya ngado so sweet macam itu? Untung cewek, bisa digarapin kalo yg dapet cowok. Lain kali kalo kasih kado jangan sampe gender bias ato jangan terlalu lovely as you think you are.. Kenapa aku bisa se-childish itu ya, kasih hadiah boneka? Memalukan.. Bisa2 salah paham juga kan orang yg dapet kadonya.. Siapa nahan dpt such a cute present, white teddy bear with a red ribbon on and a red-art tissue paper with lovely pictures on it. It was actually a Christmas paper that I kept in my scarpbook, anyway i think its cute haha #pelajaran



Saturday, August 10, 2013

Wintersong dan Lebaran Ngelantur

Lake is frozen over
Trees are whitely snowed
And all around remind us of you
everywhere I go
mmmmm...

Its late morning's in no hurry
Sleep wont let me free
I lie awake and try to recall
when silence get too hard to handle
and the night's too long

this is how i see you
in the snow on a morning
love n happiness surround u
throw your arms up to the sky
i keep this moment by and by
i miss you know, my mom

sense of joy feels the air
and i daydream then i stare
above the tree and i see your star up there
this is how i see you
in the snow on a morning
i keep this moment by and by.
---
mama, ibu, aku tanpamu butiran debu.
---
A winter chill is in the air and on the fallen snow. The silvermoon lights shining looks like diamonds in a row. and gathered round the heart inside are freinds and family. all singing songs... tidings of goodwill and peace.. a charol in winter warms the heart. and brightens the world with each note. the melody rings with the promise of spring. all parts of this season of hope... a sleepy children tucked in bed with covers piled up high. will wait to find a dream comes true in mornings light. a charol in winter warms the heart. and brightens the world with each note, the melody rings. with the promise of spring.. all parts of this season of hope...

Wintersong itu salah satu lagu favoritku yg nyanyi Sarah Mclachlan tapi di sini ada yg aku edit haha. A charol in winter is always nice song. Meskipun dua lagu di atas sejatinya a christmas song it always warms my heart in a gloomy winter or in any seasons whenever it feels so cold inside.

---

Hari-hari ini agak aneh. Tidak ada agenda mudik ke luarkota. Tak seperti lebaran biaasanya. Benar2 menjadi orang Bantul hahaaha. Tak apa. Aku jadi bisa bernostalgi dan mengunjungi masa2 lalu. wkwkwk. Jadi kemarin seharian bersama adek2 sepupu yg masih unyil2.. Ke parangtritis setelah berabad2 ga ke sana. So much changes. Tapi ga tau aku ga suka pantai yg ramai yang mengalahkan keramaian ombak itu sendiri, makanya Paris is fun to play not too fun for self contemplation.

Abis itu, nonton reog. OMG kapan ya terakhir kali nangis ketakutan nonton reog n semacam jathilan gitu? Mungkin kalo ga stay di Bantul ga ada ceritanya ngabisin waktu dg hal2 yang udah jarang ini. Padahal waktu kecil aku takut banget nonton gituan dan pasti nangis kalo ada suara  mesingergaji numbangin pohon kelapa di kampung. Hahaha.

Dan yg paling bikin trenyuh adaklah silatrahim dr rumah ke rumah. Ada banyak paradoks dalam kehidupan orang2 yang aku temui. Dan entahlah it somehow becomes a reason to keep faithful in life. Apalagi ketemu sama mereka para pengasuh sewaktu sy masih kecil. Ya Tuhann banyak amat pengasuhku dulu. Ada skitar 5 keluarga. Hmmmmm T_T Apa aku dulu nakal jadinya ganti2 mulu? Nggak kok nurut. Beberapa pengasuhku b=mungkin hanya menghiburku. Iya aku nurut tapi ttap keras hati dan keras kepala sepertinya :( Ibu bilang bukan mreka yg ga mau ngasuh, tapi kamunya yg milih2.. Haha iyalaah aku orang yg melihat ketulusan hati kalo begitu. Ketika orang itu sungguh baik aku pasti nyaman. Hahaha. Tapi aku sedih kok aku nggak ingat ya, waktu Mbok Nah cerita banyak hal. Kok aku nggak ingat sama sekali apa usia 2 tahun itu blm bisa mengingat apa2, masa sih? Yaah makasih mbok2 yang udah mengasuh saya semoga sya bisa membanggakan dan membahagiakan kalian. Makasih Ibu, saya sekarang sdh paham mengapa saya punya banyak pengasuh. Dan saya tidak tahu apa yg saya lakukan di masa lalu. Barangkali memang sangat merepotkan.

Ada sedikit yang mengusikku, kata ibu simbah yang suka percaya kejawen2 itu bilang neptu sabtu wage itu keras dan kaku hatinya. Well, haruskah saya percaya hal2 macam itu? Aku cukup peka pada ketulusan itu saja. Bisa dibilnag aku geram dan peka pada hal2 yang tidak tulus makanya mungkin simbah benar aku ini keras. Benarkah? Keras tapi fragile. Ngelantur nggak jelas. Terima kasih atas pelajaran2 di lebaran ini..

Is Life A Paradox?

Is life a paradox
I keep wondering why
sometimes it feels so warm
but at the same time it feels so cold
indescribable inside

Is life a paradox
i'm wandering along its journey
and i found the hardship in its happiness
i found happiness behind its hardship
at the touch of happiness
and every touch of sadness
it is said as it is all part of His dignity
The One who creates, the One who decides
The Greatest of the greatest one

Is life a paradox
I keep questioning why
Why would He put people in suffer
if He's the Compassionate, the Merciful
Why would He create life
if at the end it would all end up in death
Why would He create love and hatred upon the earth
if He's Love, if Mahabbah is the greatest love
Why would He creates happiness and sadness
if He could just turn everything into smile
why would He create tears in every cry
why would He create such a terribly world
where love, hate, peace, and fight come into one
why would He create heaven and hell
why woudn't He create heaven only
then put all of us into an everlasting happiness

***

Is life a paradox? This question keeps blowing in my mind. I have no idea on such thinking. Perhaps it’s nothing but a buzzing words that keep bothering inside. Perhaps I am just too tired. Perhaps I am thinking too much about my idealism and reality. Between the fiction and its fact. Between matter that matters. Between things that give meanings. Reflection uponn the deep philosophy behind the humorous Sherman Alexie, the ridiculous Imran Ahmad within his memoar, the touching story of Kiss The Lovely Face of God, the graceful memoar Aku dan Dia of the minister Daoed Joesoef, the golden words that reflect to my own paradigm. Oh well, I guess I cant stop my own mind to think over it!

I am not writing about pessimism. I don’t want to write about it. I just need to pour my thoughts. No matter how. No worries on what anyone would think about it. I have the right to do what I believe. I have the right to be here even only with my nonsense thought. Forgive me. This is such an overwhelming sound inside. I cant handle it. If I have written it down I wouldn’t have thought much like this. Sometimes that happens. Most of the time this is such a killing unknown disorder.

O Lovely Glowworm “Scene of The Great Beauty” was one of my favorite play by Jim Bergler. I love the way a goat thinks deeply the meaning of life and love. I learnt alot from that little act although it needs deep thought to really understand its complex and philosophical art. I learnt about sincerity and happiness that resemble into life. I learn through the goat’s determination of his own self. This much resembles the life of human itself.

I remember once the mother said, “When there is life there is hope. When there is hope there is disappoinment.” That happens to most people. Everyone expects, but at the end he would disappoint his own expectation. I agree at some point but not literally the whole parts of her line (quotation) in the manuscript of this act. I would tell my own self, “When there is life there is hope. When there is hope, there is more and more hope.” Idealistic, huh? That’s how you stay alive. I promise.

God creates things every single thing in pair even when they are opposite ways they’re created in pair. The Koran said so, as well. I am not quite sure, perhaps Ar Ruum:21. Why would has He done so (creating things in pair even when the two are good and bad)? Wouldn’t it create paradox of life? Indeed He is the One who knows the exact reason. Well He is wise at the point of how a good person will be at the side of a good one and vice versa. It is absolute in the day after. However, in this contemporary world things arent that way. Sometimes good things are at the side of bad things.

My personal thought would be bias, pragmatic, or another misperception. However my own logics would always find how weird and so mysterious on how things are  once created and started as well as how He would finally end everything. Yes. Kunfayakuun, if anything could be done. I wonder why there is always hard consequence over things. Love and hatred. Life and death. Laughters and Cries. Friends and foes. Why? I mean if He created love merely without hatred upon this earth wouldn’t it be easier for everyone even for the Creators?

Allah meliputi segalanya. Alif laam miim. He the One who knows, The One and Only, The Most Knowledgeable.

Oh my bad, I am nobody who doesnt know how to think and get trapped in this insomniac anxiety.

Yogyakarta, 9 August 2013