Hari ini sama saja
seperti hari-hari sebelumnya. Aktivitas dimulai dengan sahur seadanya, sahur
pertama di kamar kos tahun ini. Ya, hari-hari ke belakang segalanya mudah, di
rumah bersama Bapak dan Ibu, semua ada. Hanya satu sisanya, kesepian. Kecuali
akhir pekan ketika mbak pulang dan bapak-ibu libur di rumah. Tapi, aku sendiri,
bagaimana dengan diriku ini? Aku punya kisi2 dunia yang seringkali tersekat dan
kulipat rapat dalam bunga tidur di malam dan siang hari. Aku ingin menyala
tanpa perlu seorang pun melihatnya. Aku punya mimpi dan dunia yang kubangun
dalam imaji dan tekad dalam hati sanubari. Bagaimanapun, aku selalu merindukan
rumah di mana aku bisa merasakan kehangatan dan kenyamanan yang tak kudapatkan
di tempat lain. Pencarian itu mungkin mempertemukanku pada rumah2 istimewa di
mana saja kuberada. Di Kotabaru, Padmanaba, Syuhada, di kampus biru, Walla
Walla, dan di rumah Allah aku menemukan naungan dan keteduhan sebagai penawar
rinduku pada rumah. Di sanalah, di setiap wajah-wajah berseri yang menyambutku
di bumi Allah kutemukan anugerah rumah yang begitu indah :)
Sore ini adalah
ketersesatan yang indah. Wkwkwk. Awalnya aku dan sahabatku itu sepakat
menghadari forum. Akan tetapi, mempertimbangkan signifikansi, kontribusi,
strukturisasi, dan keraguan lainnya, kami akhirnya memilih ke Nurul Ashri,
menambatkan hati dan pikiran kami di rumah Allah yang indah itu..Kalau aku
beberkan tema apa yang dibahas sepertinya ckp tingkat tinggi, yang jelas aku
merasakan ketentraman itu saja sdh luar biasa. Berbakti kepada Allah, Bapak
Ibu, dan ...... * Sudah lama aku merindukan saat2 begini saling menguatkan.
Sudah lama kita tercerai berai, bergerak dalam barisan yang tak beraturan,
melangkah serampangan. Aku sangat merindukanmu ukhti.. Terima kasih untuk senja
yang istimewa ini :)
Selepas maghrib, aku
berencana pulang. Temanku sdh lebih dahulu krn ia sdg berhalangan. Jadilah aku
celingukan sendiri. Ah masa bodoh, ini kan rumah Allah. Justru dengan
kesendirian ini aku merasakan kenyamanan bersama Allah, mendengar ayat-ayat
muroja'ah serasa seperti ada air hujan ynag menyirami hati perlahan
menentramkan, meredamnya menjadi begitu tenang. Ya Allah, dekatkan aku dengan
keindahan cinta-Mu, ingatkan aku akan kesemuan duniawi.
Eh pas mau ambil
motor, glek, di mana kunciku? Waduh... tadi kayanya ada pengumuman kunci yang
hilang.. Waduh... Padahal mesti ngebut ke Bantul buat ngejar trawih jamaah..
Jadilah aku ngendon di masjid itu. Akhirnya isya dan trawih di sana. Ah,
berharap setiap salatku selalu mendengar bcaaan2 indah itu.. Meski beberapa
kali aku pesimis memikirkan nasibku malam itu. Mau pulang pake apa kalu ga ada
kunci? Minta jemput Bapak Ibu dari rumah, tega kah? tengah malam dengan jarakk
rumah yang jauh ini? Minta anak kos jemput, sdh begitu banyak aku merepotkan mereka.
Bagaimana ini? Apakah sebaiknya aku berdiam di masjid hingga dini hari supaya
aku berani jalan sendiri mencari bis atau tukang kunci? Allah bagaimana ini....
Setelah rakaat witir,
usai salat, aku berkemas2 dengan perasaan jauh lebih tenang. Ibu di sampingku
bertanya apakah aku ada yang menjemput. Aku hanya tersenyum. Allah jemput aku
:") Tempat ini sungguh asing tak ada yang kukenal tapi aku nyaman betapa
teduh tempat ini... Akhirnya Bapak Takmir yg sdg menata karpet menyambutku
dengan kunci motor bergantung tali warna biru milikku. Alhamdulillaaah, ya
Allah terima kasih.. Bisa jadi niatku krg mantap di awal (dilema forum) shg
Allah mengingatkan niatku tadi.Berbaik sangakaku adalah mengambil hikmah dan
manfaat dari hilangnya kunci tadi. Allah menahanku di rumahnNya yang istimewa
ini. Allah menahanku sehingga aku pun tersesat dalam indahnya Cinta. Maha Suci
Allah.
No comments:
Post a Comment