Saat-saat
begini, memikirkan ujian kecil besok pagi. Psikologi dasar Chapter 1 dan 2.
Tuhaan.. Belum lagi reflective journal yang dikumpul pukul 07:00 tepat. Ya Tuhaaan..
Halaman
13. Jenuh. Menyalakan komputer. Alunan pun mengiringi eksplorasi ilmiahku malam
ini. Kurasa aku memiliki presentase tipe audio yang cukup tinggi. Tak bisa
focus dalam keheningan yang akan terasa menekan dan mendepresikan. Cukup melodi
atau instrumental karya composer Chopin yang mengiringi tiap eksplorasi. Menhanyutkan
pikiranku dalam harmoninya. Sedikit tenang. Mataku berpendar dari satu paragraf
ke paragraf berikutnya. Full English.
Menatap deret huruf yang berbaris dan menyimpan misteri tentang psikologi. Yaa
sudah lama buku-buku dan novel psikologi ala Torey Hayden atau Dave Pletzer itu
tak kusentuh. Kini buku ilmiah Psikologi Dasar ada di depanku. Saatnya
mengumpulkan passion untuk meraup bacaan favorit masa lalu, membayangkan novel psikologi.
Mulai
bosan. Memutar-mutar lagu. Entah hambar entah hampa. Tiba-tiba saja teringat
pada penelitian yang menyimpulkan bahwa salah satu cara efektif menghilangkan
kejenuhan adalah dengan melihat gambar atau kumpulan foto. Katanya, mataku akan
tercuci begitu juga jiwa ini. Akan ada formula refresh otomatis. Sensasi yang
pasti luar biasa untuk mengembalikan kejernihan pikiran.
Kuklik
folder2 foto albumku. Hmmm folder farewell. Farewell dua tahun lalu. Farewell
Walla Walla.. Mataku mendarat pada sebingkai foto kami bertiga. Spokane. Kami
duduk di atas sofa. Mom duduk di tengah mendekap kami berdua, liliana dan aku.
Detik-detik perpisahan kami. Rasa itu mengelilingiku. Rindu, bahagia karena
pernah bersama mereka, sedih karena hanya bisa mengingat pelukan itu dalam
gambar yang tak bernyawa, dan membisu karena tak bisa merasakan pelukan itu...
Goresan
ini pun mengalir begitu saja.. Kuberi nama Dalam Selaksa Cinta-In The Love of
Us..
selaksa
cinta yang kurindu
mom
dan little liliana :)
Kau
dan aku
bagai
detak waktu
bertemu
dalam deru jiwa yang menyatu
Kau
dan aku
bak
kuntum bunga tiga rupa
berbeda,
tak serupa
namun
terikat dalam tangkai yang sama
Kau
dan aku
rintik-rintik
hujan
dekap
bulir-bulir kesejukan
menari
dalam peluk angin
sesemerbak
air hujan
menjejak
menggenggam
jiwa
yang mengakar
erat,
Sebekas
hujan
mewarna
selangit jiwa
serupa
gradasi lengkung pelangi
dalam
selaksa cinta.
especially
for you,
the
love whom I've been longing
in
the love of us, mom and little liliana :)
You
and me
as
if a tapping sound of the time
meets in a solely stormy soul
meets in a solely stormy soul
You
and me
looks
like a flower bud
in
three various colors
yet,
united in one stalk
You
and me
The
drops of rain
an
embrace of coolness
dancing
in the arms of wind
as
the fragrance of rain drops
stepping
holding
in
the soul that roots
closely,
in firm
A
trace of rain
painted
on a sky of soul
such
a gradation of rainbow
in
the love of us.
Kita
berbeda. Bagaimanapun perbedaan kita, tetaplah kita bersama dalam selaksa
cinta. Sekarang saatnya kututup dekapanmu, Mom. Sungguh sangat merindukan
pelukanmu. Yaa, aku harus segera kembali memfokuskan pikiranku pada buku tebal
di hadapanku.
28 Februari 2012 23:30