lovely picture

Friday, December 5, 2014

Waktu, Arti, dan Perjuangan

Kami bicara padamu dalam hening di malam sepi
Jika ada rasa hampa dan jam dinding yang berdetak
...
Berikan kami arti
Berjagalah terus di garis batas antara pernyataan dan impian
...
Kenang, kenanglah kami
Teruskan, teruskan jiwa kami

(potongan puisi "Karawang-Bekasi" karya Chairil Anwar yang disusun secara acak)

Prof. Bambang Sudibyo bersama anak-anak didiknya :)
Foto: Miana Siranda (makasih Miana udah di-share grup jadi bisa tak simpan di blog fotonya)



Entah kenapa jadi keingat pernah baca puisi ini. Random... Dulu sih hafal puisi ini tapi udah lupa mah sekarang. Itu kayanya memang udah kebiasaan buruk ya, random, hehehe. Ya, puisi ini sangat membangkitkan semangat karena seolah-olah menceritakan para pahlawan pendahulu yang telah terbaring antara Karawang-Bekasi memberikan pesan ini kepada kita. "Menjaga Bung Karno. Menjaga Bung Hatta. Menjaga Bung Sjahrir." Ya, pokoknya puisi perjuangan yang dalem tentang waktu, arti, dan perjuangan sendiri. Iya kalau saya ada puisi buat Bambang Sudibyo pasti saya ingat itu. Nah, saya butuh semedi buat bikin puisi semacam itu. Hehehe. Doakan saya ya bisa menyelesaikan TA dan ujian kompre TA sebaik-baiknya, insyaAllah tahun depan. Puisi buat Bapak sudah cukup terwakili oleh itu semua. :")

Jadi hari ini pertemuan terakhir Teori Akuntansi dengan beliau. Saya baru ambil semester ini... Untungnya mayoritas masih teman-teman seangkatan ada yang baru ambil dan ada juga yang mengulang jadi beruntung ga merasa seperti anak ilang di sini. Semester lalu jadwal hari Jumat penuh sekali jika saya ambil makul ini yang tiap kali pertemuan langsung 2 sesi maka jadwal kuliah syaa full dari jam7-19.00 dengan hanya break jumatan dan ashar :D alhamdulillah jadwal hari Jumat udah ga padat kaya semester lalu  ya  hhe.. Meskipun ya masih ngimpi buat sit in kelas Pak Suwardjana yg semester ini memang nggak ada *_* 


Ketika pulang menjabat dan mencium tangan beliau, rasanya seperti kembali ke tahun 2007 ketika masih jadi anak smp unyu-unyu. Rasanya beruntung dan kagum bisa melihat langsung orang yang disebut-sebut Menteri Pendidikan Nasional di sebuah acara peringatan Hardiknas di halaman Prambanan kala itu. Dan hari ini saya bersyukur pernah menjadi murid Bapak. Hal terpenting yang saya pelajari dari beliau adalah kebijaksanaan dan ilmu siyasah (hehehe). Santun dalam bertutur dan bertindak, objektif, dan demokratis.  Ya, saya suka caranya melemparkan pertanyaan, membangun diskusi, dan menerima setiap jawaban tanpa melakukan penghakiman yang menjatuhkan tetapi membangun pemikiran yang kritis. Maafkan Pak saya belum bisa menjadi murid yang baik tapi terima kasih banyak Pak atas ilmu dan kenangannya. :") 

No comments:

Post a Comment