Sedang tidak bisa tidur dengan tenang. Selesai satu bab Perpajakan yang saya merasa sangat awam. Masih kurang menulis rangkuman tiga bab lagi. Tulisan tangan. Merasa saya benar-benar tidak paham. Seperti nostalgia jaman SMP nggarap soal Pajak juga nggak seribet di bangku kuliah ini. Huf huf huf. Tidak mau mengeluh hanya saja sejujurnya, membaca buku Akuntansi itu rasanya belum senikmat membaca rumus-rumus. Seriusan. Rasanya rumus masih tetap lebih baik daripada logika yang masih sulit dipahami dari bahasa dewa yang di Akuntansi.
Dan di saat-saat di mana perasaan tidak menentu, kepala mau pecah rasanya. Simply kadang bingung mau belajar dari mana. Dan di saat itulah Tuhan tuh justru menampar saya. Bahwa di titik di mana kamu nggak ngerti apa-apa, nggak bisa apa2. Di saat itulah kamu harus ngasih apa yang kamu punya. Ya, adek saya yang di Bantul sana. Anak kelas 3 SMA yang paling alergi matematika dan fisika malem2 datang hanya untuk begadang itu mantan pelajaran yang saya suka. Sebenarnya ketika seharian kuliah pulang maghrib lalu lanjut belajar bareng habis isya itu luarbiasa banget. apalagi otak mulai hang.. Resistor, kapasitor, apa? Induktif, kapasitif.. Rasanya sudah asing. Apa apa? Mikir lama istilahnya.. Ah ini kenapa pusing sekali bermain2 bahasa dengan term2 yang jauh berbeda dengan dunia sekarang. Lucunya, kami beda sma. Tapi guru fisika kami sama. Ah, saya kangen 'hiburan' 'iseng' nya pak Jumiran. Hiburan iseng itu istilah untuk tugas dan ulangan :)))
Ya Tuhaan, tugasnya luarbiasaaa . Sampai bingung mulai dari mana, eh akhirnya ke blog hehe.
Dan di saat-saat di mana perasaan tidak menentu, kepala mau pecah rasanya. Simply kadang bingung mau belajar dari mana. Dan di saat itulah Tuhan tuh justru menampar saya. Bahwa di titik di mana kamu nggak ngerti apa-apa, nggak bisa apa2. Di saat itulah kamu harus ngasih apa yang kamu punya. Ya, adek saya yang di Bantul sana. Anak kelas 3 SMA yang paling alergi matematika dan fisika malem2 datang hanya untuk begadang itu mantan pelajaran yang saya suka. Sebenarnya ketika seharian kuliah pulang maghrib lalu lanjut belajar bareng habis isya itu luarbiasa banget. apalagi otak mulai hang.. Resistor, kapasitor, apa? Induktif, kapasitif.. Rasanya sudah asing. Apa apa? Mikir lama istilahnya.. Ah ini kenapa pusing sekali bermain2 bahasa dengan term2 yang jauh berbeda dengan dunia sekarang. Lucunya, kami beda sma. Tapi guru fisika kami sama. Ah, saya kangen 'hiburan' 'iseng' nya pak Jumiran. Hiburan iseng itu istilah untuk tugas dan ulangan :)))
Ya Tuhaan, tugasnya luarbiasaaa . Sampai bingung mulai dari mana, eh akhirnya ke blog hehe.
Anyway, akhir tahun banyak sekali kejadian. Bahkan tadi pagi, mendapatkan suntikan motivasi dari seminar yang diadakan dashboard Ekonomika Kerakyatan. Keynote dari sang Jendral ngenaa.. "Belajarlah ke manapun, tapi hadapkanlah hatimu untuk rumahmu Indonesia." Jadi keingat sama teman2 Sigulempong... Sigulempong itu bocah2 bina antarbudaya th2008/2009. "Lebih baik di sini rumah kita sendiri." Banyak banget iilmunya pengen aku salin catatan di sini cuma mungkin lain waktu. Banyak inspirasi buat desain KKN. Hmmm
Sepertinya hampir di semua sudut sedang panas. Pemira di mana-mana.Bahkan di seminar tadipun politik juga disentuh. Makin ruwet aja hidup ini. Satu selesai. Hal lainnya mengular... Move on dari satu hal ke hal berikutnya. Hanya saja... Aku ini siapa? Mau jadi bagian yang mana? Apa aku ada artinya? Aku selalu berharap tak menjadi bagian dari apapun. Tapi skenario-Nya siapa yang tahu. Ahhh sudahlah.
Semangat Neko Namen. Semangat UAS Isna. Menghitung hari nih. Semangat SEF. Semangat 101. Semangat sampai akhir hayat. Sampai bisa senyum di akhirat.
:)
No comments:
Post a Comment