lovely picture

Friday, April 4, 2014

Inspiring Woman Talk with Asma Nadia


Sabtu, 15 Maret 2014 di Psikologi UGM

“Perjalanan selalu melahirkan cinta, kenangan, dan sesuatu yang membuat kita kian dekat dengan Allah.” (Nadia, 2013)

Sebuah backdrop besar dengan latar daun-daun warna kuning, merah, dan coklat seketika menghadirkan suasana musim gugur ke dalam ruangan. Seorang wanita berhijab merah muda dengan motif bunga-bunga menjadi fokus utamanya. Senyumannya menyejukkan. Semua yang berada di dalam ruangan menunggu kehadiran sang empu senyuman menawan itu.

Pemilik senyuman itu adalah Asma Nadia. Ia adalah salah satu sastrawan wanita Indonesia yang sudah melalang buana di berbagai belahan dunia. Nama aslinya Asmarani Rosalba. Dia adalah adik Helvy Tiana Rosa, dosen sastra UNJ dan sastrawan Indonesia. Asma Nadia pada tahun 2013 tercatat sebagai salah satu muslim berpengaruh di dunia. Dia telah menghasilkan lebih dari empat puluh buku, di antaranya telah difilmkan. Beberapa karyanya adalah Emak Ingin Naik Haji, Aisyah Putri, Rumah Tanpa Jendela, dan buku-buku nonfiksi (kepribadian) lainnya. Dia adalah seorang ibu, penulis, wirausaha, pendiri Forum Lingkar Pena, dan Rumah Baca Asma Nadia yang tersebar di berbagai daerah. Ia bersama suami dan kedua buah hatinya sama-sama gemar menulis dan telah menghasilkan berbagai buku.

Wanita adalah pemimpin. Pemimpin bagi siapa? Dalam  komunitas terkecil yang disebut keluarga, ibu adalah pemimpin bagi anak. Anak kelak akan menjadi penerus generasi. Menjadi seorang pemimpin bagi anak pun sama halnya ia telah memimpin keluarga, komunitas, bahkan menjadi penentu masa depan negara. Sebuah pengantar yang tegas dan jelas dari Asma Nadia.

Dia memberikan contoh dalam sejarah, hebatnya seorang presiden Korsel perempuan (nah ini perlu cross check lagi baru sekali ini denger ada presiden Korsel perempuan hehe). Pemimpin yang tidak punya alasan apapun untuk melakukan moral hazard. Maka, setiap pemimpin adalah mereka yang menerapkan konsep No Excuse! (bunda Asma mulai promosi bukunya pak Isa Alamsyah deh ya hah). Dan hal yang terpenting lagi buat pemimpin adalah bahagia dan berdaya. Pemimpin yang kaya. Kaya hati dan  kaya materi sehingga ia mampu memberikan manfaat bagi sekitarnya.

Konsep Islam sebaik-baik manusia adalah manusia yang bermanfaat bagi sesamanya justru telah diterapkan oleh orang-orang hebat di dunia yang mungkin belum begitu mengenal islam. Motto Oprah Winfrey, salah satu wanita terkaya di Amerika, “When you get, give! When you learn, teach!” Oprah Winfrey adalah wanita yang terlahir kurang beruntung dengan kondisi ekonomi keluarga yang kurang baik dan pelecehan seksual yang diterimanya ketika usianya masih sangat belia. Namun, dengan kekurangannya itu ia bisa membalik keadaannya.

Pesan bunda Asma Nadia nih buat pemimpin, “Pemimpin adalah mereka yang tidak hanya mampu memimpin diri sendiri tetapi ia juga mampu menginspirasi dan memimpin dunia." 

*Resume talkshow ini entah di mana yang full version ini talkshow campur-campur lah ada soal kepemimpinan sampai soal jodoh haha.. jadi ceritanya ini udah lama disalin.. hal yang paling malesin itu nyalin catetan ke computer hehe. Nah, habis itu malah laptop-nya drop kena virus dan well, entahlah ganti2 komputer di perpus dan labkom dan sepertinya file lengkapnya ada di satu computer entah dmna.. tenang, habis uts kalo free (pake syarat) tak ketik ulang deh salinannya…

OOT, tau ga ada satu similarity antara saya dan bunda Asma? Namanya sama-sama berima a a. Bukaan.. Kami ternyata sama-sama pernah cedera otak ehm gegar otak. Tiba-tiba jadi keinget kejadian yang paling ingin aku lupakan yaitu kecelakaan, dan entah kenapa kepalanya muter muter berhari2.. Bisa dibilang lupa ingatan, lupa kenapa bisa jatuh, lupa hr itu ngapain, tapi inget data-data pribadi dan nalar masih jalan.. Alhamdulillah sih sampai sekarang ga kenapa2 hmm udah melupakan itu malah.. Meskipun kami sama-sama punya background itu, dan riwayat pendidikan yg ga jauh beda.. Tapi semoga ga akan jadi penghambat ya, saya ingin menyelesaikan amanah studi dngan sebaik-baiknya doakan ya. Jalan hidup bunda Asma keren banget, bisa dibilang dia berani ambil risiko dan berkomitmen.

Makasih special buat Nita Wakaaan, makasih bangeet akhrnya bisa hadir di sini.. sedih tapi ga ketemu Nita, Nita yg ngajakin ke sini lagi ke Surabaya ya... Waah.. Kukira aku bakal kaya orang ilang krn pas Nita ngajakin di kls Akt Syariah kyanya ga ada yg ngeh sm Asma Nadia Huft. Eh syukurlah, ketemu mba Nida dan mba Retno yeyeye ga jadi anak ilang :D

Oh ya, Fina jd Project Officer ini lho, pantesan keren! Terima kasih Fina sdh bikin acara keren ini. Dan, alhamd bisa ketemu mama dan adeknya Fina :3 Lama sekali ga main ke rumah Fina, akhirnya ketemu beliau dan dek Anin.. Tiba-tba rindu masa2 sma, waktu itu lumayan sering mampir buat mbongkar koleksi bukunya Fina. Biasa ga ada modal jadilah minjem hehehe. Barakallah Fina, semoga semakin bercahaya di manapun berkarya J

Hei, btw, aku masih punya mimpi yang belum terwujud hingga saat ini. Mimpi yang sempat menyala ketika akhirnya berkesampatan gabung dengan sebuah komunitas nulis lalu meredup kembali karena dunia akuntan lebih kejam ternyata haha. Ya, sebuah pagelaran sastra di Kota Jogja. Anak-anak berapresiasi sastra. Aku kamu kita berapresiasi sastra. Di setiap sudut kota, jalan-jalan, bahkan di antara pematang sawah. Sastra itu lekat sekali bukan. Bahkan akuntan, politisi yang sedang sibuk beradu puisi, dan percayalah kita seringkali butuh sarana untuk menyampaikan sesuatu, bahasa.. Dalam bisnis pun, bahasa yang digunakan adalah akuntansi ah mulai deh.. Jadi ya, Allah ngasih jalan di Akuntansi biar belajar gaya bahasa baru kali untuk yg masih awam dg dunia bisnis seperti aku. Meski ya, bahasa paling tulus menurutku ialah hati nurani. Ia berbicara tanpa bahasa.

Menghidupkan kembali sastrawan-sastrawan bahkan yang telah terkubur oleh jaman. Dan tentunya, aku bermimpi bisa bersama-sama Sapardi, Taufik Ismail, Wiji Thukul, dan maunya sih Rendra yang juga dari Jogja. Dan tentunya kakak beradik yang istimewa-Helvy dan Asma Nadia. Ahahaha, you may say I’m a dreamer. Yes, you may be right. But, I’m not the ordinary one. Hehehe. Semoga suatu ketika bisa ya. Nerjemahin cerpen sendiri aja nggak kelar-kelar, berharapnya Papa Jo Mama bisa baca tapi apa daya bikin terjemahan emang ga segampang membayangkannya ahaha T_T

Maaf kalo bahasanya rada labil ga jelas, udah salinan resume nya ilang, ditambah ocehan ga jelas hehe semacam break dari UTS dan di antara jurnal-jurnal buat metopen yang lama-lama bikin mual juga haha… Pekan depan masih empat makul nih huhu, so KEEP ON FIRE!

inspiring women wanna be :B



 Nurisma Najma with Asma Nadia, :)


No comments:

Post a Comment