lovely picture

Saturday, August 4, 2012

Sudut Rumah: Sebuah Persinggahan untuk Semesta

"Rumah adalah persinggahan sementara di dunia sebelum akhirnya manusia menuju rahmatullah." (Yudhistira ADN Massardi)

Yudhistira ADN Massardi, beliau adalah seorang sastrawan yang terkenal dengan karyanya yang berjudul Arjuna Mencari Cinta. Saya familiar dengan judul tsb tapi sejujurnya belum pernah membaca buku yang telah difilmkan itu. 

Pada saat saya iseng menekan tombol power on TV di ruang keluarga muncullah sosok Yudhistira dalam Jendela Rumah di salah stasiun TV. Ini pertama kalinya saya menonton acara tsb. Rumah beliau sangat istimewa menurut saya. Selain latar belakang kepenulisannya yang menjadikan corak rumah tsb, harapan dan impian saya akan rumah masa depan hampir sama seperti apa yang sudah Pak Yudhis wujudkan bersama keluarganya.

Sungguh ada bara yang menyala kuat dalam hati saya melihat sepak terjang dan apa yang diungkapkan oleh sosok satu ini. Di usianya yang ke-58, rumah telah menjadi pelayaran dalam bahtera kehidupan keluarga Yudhistira. Rumah yang fungsi utamanya sebagai naungan sebuah keluarga, bukti akan independensi dan eksistensi sebuah keluarga, setelah bertahun-tahun dihidupkannya, kini ia telah menjadi rumah umat. Mengapa saya sebut sebagai rumah umat? Pasalnya, rumah ini telah menjadi rahmat bagi semesta, seperti halnya Rumah Dunia milik Gola Gong. 

Rumah tsb saya tidak yakin seberapa luasnya. Namun di setiap sudut ruangan berderet rak yang dipenuhi buku-buku. Rupanya buku merupakan penghuni khusus rumah kediaman Keluarga Yudhistira. Begitu eksotis. Deretan buku dalam rak-rak yang kokoh itu membuat rumah itu seakan-akan bertembok buku-buku. 

Ruangan kecil yang sangat ringkas dan sederhana menjadi ruang kerja penulis saat Yudhis menuliskan ide dan gagasannya dengan tulisan ataupun mengerjakan pekerjaan editing dan sebagainya. Menurut kisahnya, ruang kerjanya telah berpindah-pindah hingga mennyempit seperti itu seiring perkembangan kebutuhan masing-masing anggota keluarga terutama anak-anaknya yang mulai beranjak dewasa dan membutuhkan lebih banyak ruang untuk mengembangkan diri. 

Sebuah ruang keluarga tampak manis dengan meja yang selayaknya tempat bacaan dengan buku yang tersedia di atasnya untuk mengisi waktu senggang. Untuk mengakomodasi kebutuhan putrinya yang gemar kucing, dibuatlah kandang yang menampung beberapa ekor kucing, sekitar 5-10 ekor kucing yang amat menggemaskan. Dan yang paling istimewa, rumah itu telah memiliki akses untuk publik dengan berdirinya Baitul Ilmi, sekolah untuk anak-anak dhuafa yang dikelolanya bersama sang istri.  

Saat ini Yudhistira tengah sibuk merampungkan tulisan mengenai pendidikan karakter anak seiring usahanya mengembangkan sekolah anak-anak dhuafa yang dirintisnya. Ia mulai bergeser dari menulis dunia imajinatif menjadi dunia tulis menulis yang realistis. Menurutnya, begitulah perjalanan kehidupan yang semestinya mengantarkan kita untuk saling memberi kebermanfaatan bagi semesta alam.


*this is my little pen home, a milestone for a home where everyone can come over, stay, and hopefully get inspired to inspire the world :)

No comments:

Post a Comment