lovely picture

Thursday, August 22, 2013

Antara Bumi dan Bintang


"Aku ingin menjadi bintang-gemintang," katanya dengan mata berbinar. Jari mungilnya menunjuk ke arah kerlipan di antara langit malam yang membentang.
"Kau, ingin menjadi apakah dirimu jika kau boleh memilih apapun?" pertanyaannya kembali membuyarkan lamunanku.
"Aku... Emmm.. Aku ingin menjadi bumi saja," kataku tanpa ekspresi.
"Bumi? Kenapa? Kupikir kau ingin menjadi bulan yang seterang purnama itu," katanya dengan raut muka penuh rasa ingin tahu.
"Tadi kau bilang aku bebas memilih, jadi aku pilih bumi. Tidak ada yang salah, kan? Kau sendiri, kenapa ingin jadi bintang?"
"Oh iya, benar. Aku ingin menjadi bintang karena bintang bersinar dengan sinarnya sendiri. Dengan sinarnya itu dia membuat yang lain bercahaya. Planet-planet pun tampak bercahaya karena mereka memantulkan sinar bintang. Rembulan itu tak kan tampak bercahaya tanpa sinar bintang. Langit malam pun berubah menjadi lukisan yang menawan karenya. Siapapun yang melihat kerlip bintang akan merasakan indahnya. Sekecil apapun ia tampak di mata, dia akan selalu indah bercahaya."
Aku mengangguk dan meresapi pemandangan di hadapanku. Benar sekali perkataannya.
"Kalau begitu, tahukah kamu kenapa aku ingin menjadi bumi?"
"Mana aku tahu, kau kan bebas memilih. Hmm, apa alasannya?"
"Karena bumilah yang membuat kita berpijak, mengajari kita bagaimana menjadi bijak. Kita bisa menatap langit yang sama meski di manapun kita berada. Dan di bumi kita bisa menatap keindahan bintang-bintang. Menggantungkan impian setinggi bintang-bintang itu. Untuk selalu berharap suatu saat meraihnya."

ea ea ea.. 
 #absurd #random 

No comments:

Post a Comment